Ekonomi Global 2023 Terancam Resesi, Inilah Penyebabnya!

Resesi ekonomi terjadi karena adanya penurunan aktivitas perekonomian secara signifikan dalam kurun waktu lama. Kondisi ini bisa memicu adanya penurunan keuntungan perusahaan, meningkatnya tingkat pengangguran bahkan mengakibatkan kebangkrutan ekonomi. Resesi terjadi ketika perekonomian tumbuh negatif selama dua kuartal. Sejak tahun 2020 sampai tahun 2022, ekonomi global mengalami penurunan akibat dari adanya pandemi Covid-19. Hal ini tentunya dapat menyebabkan resesi ekonomi pada tahun 2023. Sejalan dengan pandangan ketua Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Mahendra Siregar menyampaikan pandangannya tentang kemungkinan ekonomi global akan mengalami resesi. Namun, Mahendra mengatakan durasi resesi global dan dampaknya terhadap perekonomian Indonesia  tidak dapat diprediksi. Di sisi lain, dia mengatakan perkiraan pertumbuhan ekonomi Indonesia untuk tahun ini dan tahun 2023 masih dalam kisaran 5 persen. oleh karena itu kita perlu melihat dua kondisi ini dari perspektif lengkap.

Berikut beberapa penyebab adanya resesi ekonomi:

  • Guncangan Ekonomi

Pandemi Covid-19 yang terjadi sejak tahun 2019 akhir mengakibatkan seluruh sector dunia terganggu. Sektor ekonomi yang begitu merasakan dampak dari pandemi Covid-19. Hal ini ditandai dengan menurunnya atau melemahnya daya beli masyarakat karena adanya kesulitan finansial.

  • Inflasi

Inflasi merupakan kondisi adanya kenaikan harga barang dan jasa yang terus menerus dalam periode tertentu. Pandemi Covid-19 juga menyebabkan adanya inflasi yang ditandai dengan meningkatkan harga-harga barang dan jasa sehingga daya beli masyarakat berkurang dan produksi barang juga berkurang. Sehingga banyak pekerja yang harus di PHK yang menyebabkan pengangguran dan kemiskinan terus bertambah.

  • Tingginya suku bunga bank

Tingginya suku bunga bank juga dipicu dengan adanya inflasi yang menyebabkan melambungnya suku bunga bank. Kondisi ini akan semakin parah jika daya beli yang lesu.

  • Perkembangan teknologi

Resesi ekonomi tidak hanya berasal dari sektor ekonomi. Revolusi industri juga merupakan salah satu pemicu adanya resesi. Adanya revolusi industri tenaga kerja manusia akan digantikan oleh tenaga mesin atau robot.

Namun, OJK dan Lembaga jasa keuangan akan terus menjaga pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan sesuai dengan target pemerintah. Jika dalam perkembangan selanjutnya perlu kebijakan, akan dirumuskan dan ditetapkan untuk mencapai hal tersebut. Ketua OJK juga optimis perkembangan ekonomi Indonesia masih dalam kondisi yang baik di tengah kondisi global yang sulit. Ia menilai pertumbuhan dan perekonomian Indonesia masih dalam kondisi yang baik. dari ekonomi global semakin serius.

 

Sumber: Kompas.com, CNBC Indonesia

Penulis: Asifatun Khasanah & Naila Intan

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *